Mewujudkan Impian di Era Internet of Things

Jakarta – Era Internet of Things telah membuka peluang baru. Tak hanya bagi kalangan profesional, namun para amatir bahkan anak-anak yang punya kreativitas tinggi pun bisa mewujudkannya.

Tak hanya sekadar menggambar robot, pesawat ruang angkasa, atau desain fashion futuristik, mereka bahkan benar-benar bisa membuatnya dengan mengikuti tips dan perangkat lunak gratis yang tersedia di Internet.

Seperti detikINET kutip dari situs Intel, Rabu (11/2/2015), mainan yang menjadi imajinasi kita sewaktu kecil, dengan teknologi seperti Intel Galileo dan Intel Edison bisa kita wujudkan sendiri.

Peralatan yang banyak digunakan oleh para pencipta produk terkenal kini sudah semakin tersedia, baik untuk anak sekolah, pehobi, dan bagi mereka yang memiliki ide dan keinginan untuk mengutak-atik elektronik.

Akses ke teknologi ini dapat ditelusuri dari adanya peningkatan pesat pada apa yang disebut gerakan desain terbuka, yang didefinisikan sebagai pengembangan produk fisik, mesin dan sistem melalui penggunaan informasi desain bersama publik.

“Gerakan open source yang telah kita lihat pada perangkat lunak kini bergerak ke dalam perangkat keras,” kata Edward Ross, director of inventor platform of Intel New Devices Group.

“Ini memungkinkan orang mendapatkan akses ke teknologi yang dapat digunakan untuk membuat perangkat yang mereka sukai, mulai dari proyek sekolah sampai ke prototipe kelas industri,” paparnya lebih lanjut.

Di masa lalu, apa yang mungkin terlalu rumit atau mahal bagi kebanyakan orang, sekarang lebih mudah digunakan dan terjangkau bagi siapapun yang tertarik membuat perangkat yang terhubung ke internet dan dapat dikendalikan dari komputer pribadi, tablet atau smartphone.

Jamel Tayeb, yang bekerja untuk Intel Software and Services Group, baru saja menciptakan sebuah balon ruang angkasa dengan menggunakan Intel Galileo, yang berdaya rendah dan hanya seukuran smartphone.

Balon tersebut mampu terbang setinggi 97.000 kaki sebelum kembali ke bumi, tidak jauh dari tempat itu diluncurkan dan bisa mengambil foto yang menakjubkan. “Ini adalah mimpi seumur hidup saya untuk mengambil foto lengkungan bumi,” ujarnya girang.

“Saya mewujudkan mimpi tersebut dengan tangan kosong, perangkat lunak open source dan sedikit bantuan dari teman-teman dan sesama makers. Hal ini akan menjadi sesuatu yang banyak dilakukan orang karena teknologi terus menjadi lebih baik dan lebih mudah digunakan,” jelas Tayeb.

Meskipun Tayeb tidak asing dengan elektronik karena sesuai pekerjaannya, tapi ini adalah balon ruang angkasa pertama yang pernah dia buat. Tayeb menggunakan material yang siapa pun bisa membelinya secara online, atau bisa dibeli di hampir semua toko elektronik besar.

Seperti perangkat lunak open source, yang biasanya berkembang di masyarakat secara kolaboratif dan bahkan secara gratis. Demikian juga dengan perangkat keras open source, yang memungkinkan siapa saja untuk merekonfigurasi atau memprogram komponen komputasi menggunakan berbagai perangkat lunak, baik gratis, open source dan perangkat lunak berbayar.

Istilah Internet of Things menjadi sebuah kata kunci yang digunakan oleh perusahaan teknologi belakangan ini. Tapi Edward Ross mengatakan apa yang ada dalam kenyataan sedikit banyak didorong oleh gerakan desain terbuka.

“Lebih banyak hal yang terhubung ke Internet bukan hanya karena perangkat pribadi, mesin industri maupun seperti teknologi smart-city,” kata Ross.

“Crowdfunding, cetak 3D dan gerakan open source mengarahkan lebih banyak orang untuk membuat hal-hal yang mereka inginkan dan terhubung serta berjalan di Internet.”

Berbagai mikrokontroler tersedia saat ini, namun Intel membuat tipe baru yang memberikan makers sebuah kinerja komputasi yang besar dan software yang memudahkan untuk menghubungkan kreasi ke Internet, menggunakan layanan cloud untuk menganalisis dan menyimpan data dan bahkan terhubung ke perangkat nirkabel lain.

“Galileo adalah untuk belajar dan menciptakan,” kata Ross. “Perangkat ini cocok untuk hobbyist, maupun anak sekolah. Hardware dan software-nya mudah digunakan, kompatibel dengan biaya rendah, yang biasa digunakan untuk mikrokontroler Arduino dan makers kit.”

Impian untuk membuat gadget masa depan di era Internet of Things itu pun juga bisa diwujudkan dengan mencari pendanaan lewat Kickstarter yang biasa diandalkan oleh para startup teknologi.

disalin dari : inet.detik.com

Share This:

Comments ( 0 )

    Leave A Comment

    Your email address will not be published. Required fields are marked *